Iklan Billboard 970x250

Menempatkan pekerjaan seseorang berdasarkan kemampuannya

Menempatkan pekerjaan seseorang berdasarkan kemampuannya

Tempatkanlah manusia pada posisi mereka

Dari Aisyah r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tempatkanlah manusia pada posisi mereka.”  (HR Abu Daud)”
Alangkah bijaknya hadis ini! Padanya terdapat anjuran kepada umat agar menjaga keadilan, karena keadilan adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan menempatkan pada posisinya masing-masing. Allah maha bijaksana dan adil dalam penciptaan dan takdir-Nya. Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk memiliki keadilan dan melestarikannya dalam segala perkara.
Diantara hikmahnya: hadis yang menghimpun banyak faedah, Rasulullah SAW memerintahkan kita agar memposisikan manusia pada kedudukan mereka masing-masing, dan hal ini ada pada seluruh muamalah, seluruh pembicaraan, dan seluruh proses belajar dan mengajar.
Contohnya manusia terbagi menjadi dua macam. Pertama: orang-orang yang memiliki hak khusus, seperti kedua orang tua, anak-anak, kerabat, tetangga, teman-teman, para ulama, dan kaum muhsinin, yang semuanya disesuaikan dengan kebaikan mereka secara khusus dan umum. Dalam hal ini kita memposisikan mereka pada kedudukan mereka, yaitu melaksanakan hak-hak mereka secara syar’i dan adat, berupa berbakti, menyambung tali silaturrahmi, berbuat kebaikan, menghormati, menepati janji, menyayangi, dan seluruh hak mereka. Mereka dibedakan dari orang-orang lain dengan hak-hak khusus ini.
Kedua: orang-orang yang tidak memiliki keistimewaan khusus, mereka hanya memiliki hak Islam dan hak kemanusiaan. Hak mereka adalah hak secara umum, seperti tidak menyakiti dan membahayakan mereka dengan perkataan dan perbuatan, mencintai kaum muslimin sebagaimana mencintai diri sendiri, dan membenci sesuatu yang tidak mereka senangi.
Faedah lain hadis ini: berinteraksi dengan manusia sesuai dengan kedudukan mereka, seperti menghormati dan memuliakan orang yang lebih tua, menyayangi dan bersikap lembut kepada orang yang lebih muda. Sementara orang yang sepadan, kita perlakukan dengan perlakuan yang seharusnya. Ibu memiliki hak khusus, istri memiliki hak khusus pula. Orang yang memberi arahan kepada kita, yang kita percaya. Hendaknya kita berkata dengan kata-kata yang lembut dan hormat kepada raja dan pemegang kepemimpinan sesuai dengan kedudukan mereka. Oleh karena itu Allah berfirman, “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.”
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Posting Komentar

Iklan Tengah Post