Iklan Billboard 970x250

Hikmah tolong menolong

Hikmah tolong menolong


Tolong Menolonglah Dalam Kebaikan
Diriwayatkan dari Abu Musa bahwa Nabi SAW jika didatangi orang yang meminta atau mencari sebuah keperluan, beliau bersabda, “Berilah syafa’at niscaya engkau diberi pahala, dan Allah menentukan apa yang dikehendaki melalui lisan Rasul-Nya.”  (Muttafaqun ‘alaih)
Hadis ini mengandung dasar agama yang agung, yaitu seorang hamba seharusnya berusaha meraih perkara-perkara yang baik. Baik yang menghasilkan seluruh atau sebagian maksud dan tujuannya, maupun yang tidak membuahkan hasil sama sekali,
Misalnya, seperti memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan perlindungan dihadapan para raja dan pembesar. Banyak orang yang belum terbuka pintu hidayahnya sehingga enggan memberi bantuan dan ia pun kehilangan kebaikan atau pahala dari membantu saudaranya itu. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada sahabatnya untuk bersegera membantu orang-orang yang membutuhkan, agar mereka bersegera juga mendapatkan pahala dari Allah SWT. Hal in berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW “Berilah pertolongan niscaya engkau diberi pahala.” Agar diperoleh pahala dengan segera, maka bersegeralah menolong saudara yang sedang membutuhkannya, sebab pertolongan yang kita berikan kepada saudara kita dapat  membantu dalam meringankan beban dan mempercepat tujuannya.
Tolong menolong atau ta’awun merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri. Kenyatan telah membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat dilakukan secara sendirian meskipun dia seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu. Ini menunjukkan bahwa tolong-menolong dan saling membantu merupakan sebuah keharusan dalam hidup manusia. Firman Allah SWT yang berbunyi: “Dan tolong menolonglah dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Ta’awun (saling tolong menolong), merupakan satu cara menjaga ukhwah islamiah (persaudaraan dalam islam). Tidak ada arti dan nilainya jika kita menganggap saudara tetapi kita tidak membantu saudara kita ketika dia tertimpa cobaan, serta belas kasihan ketika ia dalam keadaan lemah. Rasulullah SAW telah mengajarkan tujuan saling tolong menolong dalam bermasyarakat adalah bagaikan bangunan: “Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. (Rasulullah SAW sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari-jari lainNya)” (HR. Bukhari).
Coba kita renungkan, satu batu merah tentu saja lemah, meskipun terlihat kuat. Dan seribu batu bata yang berserakan tidak mempunyai nilai karena tidak bisa membentuk bangunan. Tetapi manakala batu itu disusun dengan teratur dalam susunan yang rapi dan kokoh dan dinding-dinding itu menjadi rumah yang kuat yang tidak mudah dirobohkan oleh tangan-tangan yang jahil yang menghendaki kerusakan.
Itulah yang digambarkan Rasulullah berkaitan dengan gemar tolong menolong dalam sesama. Allah akan membantu hambanya selama hamba itu mau menolong saudaranya.

Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Posting Komentar

Iklan Tengah Post