Iklan Billboard 970x250

Kemanakah kita mengantungkan segala permasalahan?

Kemanakah kita mengantungkan segala permasalahan?


Ash-Shamad
(Yang Kepada-Nya Bergantung Seluruh Makhluk)
Disebutkan dalam Al-Qur’an: 1 kali:
“Allah, kepada-Nya bergantung seluruh makhluk.” (QS. Al-Ikhlash: 2)
Ash-Shamad berarti yang digantungkan segala harapan, dan yang bergantung kepadanya seluruh makhluk. Dimana semuanya bertumpu kepada-Nya dalam setiap keadaan. Ash-Shamad juga berarti yang tetutup dan tidak berongga. Dikatakan dalam bahasa Arab: “Shamada illaihi,” yang berarti menuju kepada-Nya.
Ash-Shamad digandengkan dengan Al-Ahad satu kali dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surah Al-Ikhlash, dikarenakan kedua nama yang agung inilah yang menjadikan surah Al-ikhlash samadengan seperti Al-Qur’an. Pendapat lain menyebutkan, karena didalamnya terdapat pengenalan dzat yang maha suci.
Al-Ahad dan Ash-Shamad, disebutkan dalam hadis shahih tentang berdo’a dengan ismul a’zam (nama agung), dimana berdo’a dengan keduanya berarti bertawasul dengan tauhid. Maka disamping disunnhakan, juga besar harapan dikabulkan bagi seorang hamba yang menyebutkan keduanya sebelum menyebutkan permintaannya kepada Allah, karena ismul a’zam termasuk sebab dilakukannya permohonan-permohonan.
Hendaknya seorang hamba tidak bersandar kecuali kepada Allah, tidak berlindung kecuali kepada-Nya dan tidak meminta kecuali dari-Nya. Ketidakfahaman terhadap makna Ash-Shamad dan nama-nama lain yang mengandung makna tauhid kepada Allah terkadang menjadi penyebab terjebaknya kita dalam keraguan, sebagaimana nabi Muhammad SAW bersabda:
“Manusia selalu bertanya-tanya, sehingga dikatakannya: ‘ini adalah ciptaan Allah, maka siapa yang menciptakan Allah?’ maka barangsiapa yang merasakan hal itu, hendaklah ia berkata: ‘Aamantu Billah (aku beriman kepada Allah).’ (HR. Muslim: 360).
Dalam riwayat lain disebutkan:
“Maka apabila mereka mengatakan demikian, ucapkanlah: ‘Allahu Ahad, Allahush Shamad, lam yalid walam yulad, wa lam yakullahuu kuffuan Ahad (Allah, yang maha Esa, Allah adalah illah yang bergantung kepadanya segala urusan. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya). Kemudian meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah dari syaithan (isti’adzah). “(HR. Abu Dawud: 4724).
Nama Allah yang agung (Ismaul a’zam), telah diriwayatkan dari seorang laki-laki yang terdengar oleh nabi Muhammad SAW, ia berdo’a: :Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwa aku bersaksi bahwa engkau, engkaulah Allah, tidak ada yang berhak di ibadahi dengan benar kecuali engkau, engkau Al-Ahad, Ash-Shamad, tidak beranak dan tidak pula diperanakan, dan tidak seorangpun yang setara dengan-Nya.” Lalu nabi Muhammad SAW bersabda: “Engkau telah berdo’a kepada Allah dengan nama yang jika seseorang meminta kepada Allah dengan nama tersebut niscaya Dia akan memberikannya, dan jika ia berdo’a dengan nama tersebut, niscaya Dia akan mengabulkan.” (HR. Empat Imam: Abu Dawud: 23667, dihasankan oleh Imam At-Tirmidzi dan disahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, Adz-Dzahabi dan al-Albani).

Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Posting Komentar

Iklan Tengah Post