Iklan Billboard 970x250

Cerpen indah

Cerpen indah


Rahasia indah sang maha cinta

Sore itu.....
‘’Ibuk.. sitha boleh ngomong sesuatu sama ibuk??’’
‘’iya nak....mau ngomong apa putri ibuk yang cantik ini??’’
Perbincangan hangat ditemani dengan tumpukan pakaian  yang tatkala itu selesai ku angkat dari jemuran samping rumah.
‘’ibuk tidak ingin putri ibuk dekat atau suka dengan laki-laki yang ekonominya jauh dari pada kita!’’  nada berbicara ibuk mulai sedikit memuncak dan beliau pun berdiri meninggalkan suasana hangat yang seketika itu berubah menjadi suasana yang begitu dingin.
‘’asslamualaikum....’’ku dengar lelaki separuh baya dibasahi keringat mulia yang selama ini dengan ikhlas menghidupi kami 3 bersaudara.
‘’bapak...’’ sapaku sembari menyambut hangat kedatangan sang  pahlawan keluaragaku terkasih itu.
‘’sampai rumah jam berapa nak??2 hari lagi putri bapak akan menjadi sarjana ya?’’ tanyanya dengan senyum menggelitik sambil mengusap cucuran air mulia.
‘’ tadi jam 1 siang pak..hehe, insya allah...’’jawabku sembari tersenyum.
Bapak telah kurang lebih satu tahun memiliki mikrolet miliknya sendiri untuk tambahan membantu ibu  mencukupi kehidupan kita sehari-hari meskipun masih kredit, terkadang aku merasa tak tega melihat pengorbanan kedua orang tuaku yang dengan ikhlasnya banting tulang demi kami ber2, kakakku telah satu tahun hidup bersama suaminya, kini
‘’ibuk....’’  hanya adikku yang tinggal dirumah bersama bapak dan ibuk.
Ibu yang keluar dari kamar hendak ke dapur membuatkan minuman hangat untuk bapak tak menoleh sedikitpun ke arahku.
Selesai  merapikan pakaian kami ber4, seperti biasa sebelum aku meninggalkan rumah untuk mondok, aku memasukkan pakaian-pakaian kelemari besar dikamar utama untuk baju bapak dan ibuk,dan lemariku untuk bajuku dan baju adikku.
    Aku melihat bapak tertidur lelap akibat letih selama satu hari penuh bekerja, karna kondisi badan yang memang sudah tak sekuat dulu.
‘’ibuk....’’ aku menemui ibuk didapur sambil menjelaskan tentang niatan gus zahid untuk menikahiku. Ibuk tetap bersikukuh menolak gus zahid karna ibuk malu dan tidak percaya diri dengan kondisi ekonomi kami.
‘’nanti kamu malah jadi pembantunya keluarga gus zahid!mbok ya kamu itu mikir kita ini dari kalangan orang tidak punya, berbeda naak dengan mereka.. tolong kamu dengarkan ibuk! Ibuk hanya ingin putri ibuk hidup bahagia dengan mendapat pendamping hidup yang sederhana ekonominya, tidak seperti gus zahid,tolong ibuk minta lupakan dia!!.’’
Sore itu selesai aku melakukan sholat maghrib dikamarku, aku membuka alquran serta melantunkannya dengan ingatan yang tidak terlepas dari seseorang yang sangat aku idam-idamkan, air mata tak kunjung berhenti mengaliri sepasang pipiku.
Aku yang baru saja pulang dari pondok  selama 2 tahun tak bertemu ibuk,karna hanya bapak yang biasa menyambangku untuk memberi kiriman. Akan tetapi sore itu aku membuat wanita mulia yang seharusnya aku bahagiakan melepas rindu dengannya,  beliau marah kepadaku.
‘’ya allah... aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku terutama ibuk dengan mengangkat derajat mereka didunia ataupun diakhirat, aku tak ingin mereka menjadi bahan hinaan orang-orang tak berhati diluar sana, apa mungkin lantaran kak zahid Engkau akan mengabulkan doa yang slama ini kupanjatkan ya robb...?persatukanlah kami berdua atas ayat-ayat cintamu , buatlah ibuk bisa menerima jodoh  yang telah kau takdirkan untukku ya robb....aamiin...’’
   Alquran bersampul coklat muda pemberian kak zahid kemarin malam sebelum aku pulang, aku letakkan rapi diatas meja kecil dikamarku.

‘’untuk  pangeran surgaku terkasih...
Asslamualaikum....
Apa mungkin cinta kita tak bisa dipersatukan hanya karna alasan kasta?,
2 hari lagi kita akan menghadapi masa dimana kita harus mau tak mau
Meninggalkan pondok yang telah mempertemukan kita,kita akan menjadi
Sarjana dengan gelar jurusan kita masing-masing, kemarin malam kita telah membuat  sebuah komitmen, entah impian kita akan tercapai atau tidak, aku hanya ingin laki-laki pilihanku bisa hidup bahagia dan bermanfaat dimanapun ia berada, aku harap kita bisa bertemu setelah wisuda selesai dilaksanakan, aku akan menjelaskan semuanya, jaga diri baik-baik,jangan lupa sholat malam dan makan yang teratur ,shita tunggu kakak’’
Asslamualaikum...
                                                                                                       27 januari 2014
Aku kirim surat itu melewati jasa mulia ‘’pak pos’’, yang hanya membutuhkan waktu tidak sampai  satu hari agar sampai ke tangan kak zahid.
---------------------------
Lelaki yang kupanggil ‘’kak zahid’’,ia salah satu santri pondok rohmatul quran yang baru saja menyelesaikan hafalannya , kami dipertemukan tepat pada tanggal 25 pebruari 2012, awalnya kami hanya sepasang santriwan dan santriwati yang selalu tanpa sengaja bertemu di ndalem abah yai dan aku pun memiliki rasa berbeda kapada kak zahid.
Ada sesuatu aneh yang tak biasa ku lihat jika bertemu kak zahid. Senyumnya begitu sumringah tak seperti biasa.
‘’shita, aku sudah sowan ke pakde yai untuk memintamu’’ dengan suara berbisik melewati cela jendela dapur ndalem.
Serontak aku menjatuhkan pisau yang saat itu tengah aku pegang.
‘’apa maksud kakak??’’ tanyaku bingung.
kak zahid pun menjelaskan maksud dari ucapannya. ternyata lelaki berusia 28 tahun,seorang putra dari salah satu keturunan keluarga abah yai itu benar-benar telah berani memintaku agar bisa menjadi istrinya yang sah selesai wisuda kami dilaksanakan.
Malam itu tepat pada tanggal 26 januari 2014 ketika kami para santri bergegas membersihkan barang-barang kami untuk dibawa pulang sebelum wisuda .
  Lelaki tampan berpostur tinggi gagah dengan lesung pipit dikedua pipinya, putra dari kiyai besar telah memilihku sebagai seorang pendamping hidupnya, aku merasa sulit untuk menerima karena kasta kami berbeda, aku hanya santri ndalem yang mengabdi dan mengaji di pondok rohmatul quran tanpa biaya sepeserpun.
‘’iya kak... minta saja kepada allah semoga kita bisa hidup bersama dengan mengucap aqdun nikah yang sempurna dan ikhlas.’’

-----------------------
29 januari 2014 ‘’sarjana dengan memperoleh coumloude  atas nama PUTRI SHITA LATHIFAH’’
Serontak ibuk dan bapakku berdiri karna terkejut tak percaya bahwa putrinya mendapatkan gelar sebagai wisudawati terbaik universitas al kamal pondok pesantren rohmatul quran Cirebon jawa barat.
Dari sisi lain ku lihat kak zahid yang tak henti-hentinya tersenyum bahagia sambil merangkul seseorang  yang duduk disampingnya.
Tak terasa bening menetes dari kedua sela mataku.
‘’mungkinkah kami bisa bersatu ya robb??’’gumanku dalam hati sembari mataku tertuju kepada sosok lelaki muda di kursi deretan terdepan tempat para wisudawan menunggu pemanggilan nama-nama kami.
‘’Zainiyyah almaghfiroh’’ dia adalah wisudawati terakhir yang tersebut namanya.
---------------------------------
   ‘’brraak...’’.
   ‘’bapak..............’’ bapak terjatuh tanpa tenaga tepat didepan pintu keluar aula.
Tatkala itu kami langsung membawa bapak kerumah sakit. belum sampai di ruang UGD malaikat Izroil telah mengambil arwah pahlawan terkasihku ..
  Jenazah bapak telah dibawa pulang dengan perjalan kurang lebih 12 jam. abah yai,kak zahid dan kedua orang tuanya tanpa aku tahu mereka mengikuti rombongan kami.
Sesampai dirumah aku tak bisa berkata apapun akibat terpukulnya kehilangan sang bapak tecintaku,
‘’naak..... ayo ikut ibuk, bapakmu sudah mendapatkan tempat yang lebih indah dan nyaman disisi allah SWT, didoakan saja, jangan disesali karena ini takdir allah!’’ sosok tegar yang selalu menyemangatiku dia adalah ibukku. Ibuk membawaku tepat disamping jenazah ayahku. Ketika aku membuka mataku yang penuh dengan air mata, aku melihat abah yai,kak zahid dan kedua orang tuanya.
‘’qobiltu nikaakhaha wa tazwijaha bi mahril madzkur’’ dengan lantang kak zahid mengucapkan kata-kata yang selama ini masih aku ragukan untuk bisa mendengarkannya dari lisan pangeran surgaku itu.
Banjiran air mata pada suasana rumahku tak membuat ibuk ikut menangis,aku tak tau apa yang ada dalam benak ibuk,sambil tersenyum ibuk hanya terdiam seakan kehidupan ini menjadi terhenti, kenapa ibuk tidak terlihat sedih karna pernikahanku dengan kak zahid? atau karena kepergian suami tercintanya??
‘’ibuk......maafkan shita, shita tidak memaksa ibuk untuk mau menyetujui pernikahan kami’’ sambil terseduh-seduh aku memeluk ibukku dengan erat.
‘’naak.....ibuk sangat bahagia melihat putri ibuk bahagia, kamu bahagia bukan?mendapatkan suami impianmu seperti gus zahid ini??, bapakmu juga bahagia nak melihat ini semua. sebelum 
acara wisudamu di mulai, ibuk dan bapak dipanggil oleh abah yai untuk membicarakan masalah hubungan kalian berdua, ibuk tidak bisa menentang keputusan bapakmu, ibuk hanya bisa berdoa semoga  kehidupan kalian kedepan bisa memberikan manfaat yang lebih kepada banyak orang, dan kalian dikaruniai putra putri yang sholeh sholehah...aamiin... ibuk bahagia sayang...’’.
  alhamdulillah...kini aku bisa memboyong ibuk dan adikku ke rumah suamiku dengan meninggalkan rumah sewaan sederhana yang telah menciptakan kenangan-kenangan indah kami,kami pergi ke makkah bersama untuk menyampurnakan rukun islam. Kami hidup bahagia dengan tetap berada dibawah lindunganmu, Allah sang maha cinta.

Allah pasti memberikan yang paling indah untuk kita, siapapun bisa menjadi pasangan hidup kita tanpa memandang KASTA.

Sekian....
02.Pebruari .2015
Fatich Khoirun nisa’

SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Iklan Tengah Post